Olahraga catur dapat membantu mengatasi masalah ketergantungan narkotika karena permainan catur mendidik pemain untuk selalu berpikir dan menganalisa situasi sebelum melakukan tindakan apapun.
"Cara bermain catur dapat mempengaruhi karakter dan perkembangan kejiwaan korban narkoba saat menjalani rehabilitasi khususnya dalam merencanakan penggunaan waktu dengan baik serta kemampuan menentukan prioritas positif dalam hidupnya," ungkap Ketua Umum PB Percasi Hashim Djojohadikusumo, saat membuka Frienship Chess Match antara tim residen atau korban narkoba Unit Pelayanan Teknis Terapi dan Rehabilitasi (UPT T&R) Badan Narkotika Nasional (BNN) versus tim atlit profesional Jayakarta Muda Chess Club - Percasi DKI, di Gedung BNN, Sabtu, (9/2/2013).
Hasyim menyakini olahraga catur merupakan salah satu upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Setiap pemain catur akan selalu merencanakan langkah yang akan diambil dan bertindak secara tepat dan strategis.
Faktor itu yang membuat PB Percasi mengirim empat pelatih catur untuk memberikan pelatihan catur kepada korban narkoba di UPT T&R BNN yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun lebih.
Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kusman Suriakusumah mengakui permainan catur menjadi bagian dari upaya Rehabilitatif para penguna narkoba.
"Upaya rehabilitatif ini diharapkan mampu memberi bekal positif bagi prilaku korban saat mereka keluar nanti. Setidaknya mereka bisa mandiri dan tidak banyak bergantung kepada orang lain," ujarn Kusman Suriakusumah.
Kusman menjelaskan pelatihan catur diberikan dua kali dalam seminggu. Pelatihan itu sangat menolong para residen melatih pola berfikir yang fokus.
Selain itu, mantan pengguna yang sedang menjalani terapi (residen) ini, perlu dibantu untuk mengisi waktu mereka secara positif agar terhindar dari keinginannya mengkonsumsi narkoba kembali.
Prisma Daut (28), salah satu residen yang sempat menang melawan salah satu atlet, mengakui permainan catur merubahnya dari sisi mentalitas.
"Cara bermain catur dapat mempengaruhi karakter dan perkembangan kejiwaan korban narkoba saat menjalani rehabilitasi khususnya dalam merencanakan penggunaan waktu dengan baik serta kemampuan menentukan prioritas positif dalam hidupnya," ungkap Ketua Umum PB Percasi Hashim Djojohadikusumo, saat membuka Frienship Chess Match antara tim residen atau korban narkoba Unit Pelayanan Teknis Terapi dan Rehabilitasi (UPT T&R) Badan Narkotika Nasional (BNN) versus tim atlit profesional Jayakarta Muda Chess Club - Percasi DKI, di Gedung BNN, Sabtu, (9/2/2013).
Hasyim menyakini olahraga catur merupakan salah satu upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Setiap pemain catur akan selalu merencanakan langkah yang akan diambil dan bertindak secara tepat dan strategis.
Faktor itu yang membuat PB Percasi mengirim empat pelatih catur untuk memberikan pelatihan catur kepada korban narkoba di UPT T&R BNN yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun lebih.
Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Kusman Suriakusumah mengakui permainan catur menjadi bagian dari upaya Rehabilitatif para penguna narkoba.
"Upaya rehabilitatif ini diharapkan mampu memberi bekal positif bagi prilaku korban saat mereka keluar nanti. Setidaknya mereka bisa mandiri dan tidak banyak bergantung kepada orang lain," ujarn Kusman Suriakusumah.
Kusman menjelaskan pelatihan catur diberikan dua kali dalam seminggu. Pelatihan itu sangat menolong para residen melatih pola berfikir yang fokus.
Selain itu, mantan pengguna yang sedang menjalani terapi (residen) ini, perlu dibantu untuk mengisi waktu mereka secara positif agar terhindar dari keinginannya mengkonsumsi narkoba kembali.
Prisma Daut (28), salah satu residen yang sempat menang melawan salah satu atlet, mengakui permainan catur merubahnya dari sisi mentalitas.
 |
| Yogayang berumur delapan tahun (kiri)), pecatur cilik saat bertanding dengan salah satu residen UOT T&R BNN |
"Mengurangi rasa kecanduan dan mentalitas, kita jadi lebih fokus dan berfikir positif, kita sebutnya handli feeling," kata Prisma.
Dalam pertandingan Frienship Chess Match, 20 residen harus mengakui keunggulan 20 atlet profesional dan tiga kali permainan.
Meski demikian, mereka berhak mendapatkan hadiah pembinaan sebesar 4 juta rupiah. Sementara hadiah untuk juara pertama meriah dana pembinaan sebesar lima juta rupiah.
Pertandingan Frienship Chess Match ini merupakan salah satu rangkaian kerjasama (MOU) antara PB Percasi dengan BNN selama lima tahun.
Link Sumber: klik Disini
0 komentar:
Post a Comment