JAMBI - Gubernur Jambi dua Periode Zulkifli Nurdin (ZN) kecewa atas putusan Mahkamah Konstitusi. ZN mengatakan dirinya bersedih atas peristiwa lepasnya Pulau Berhala, setelah begitu banyak yang telah ia lakukan untuk kemenangan Pulau Berhala.
"Kalau saya melihat pertama, sangat sedih. Yang dari awal masalah ini telah saya kawal," ujar Zulkifli Nurdin pada Tribun melalui telepon, Kamis (21/2) malam.
ZN mengatakan, semasa menjabat sebagai Gubernur Jambi, ia telah melaporkan kepemilikan Pulau Berhala ini pada Komisi II DPR RI, kemudian telah melaporkan pada Mentrei Dalam Negeri. "Setelah itu kami berhasil memperjuangkannya, sehingga saat itu Pulau Berhala milik Jambi," katanya.
Ia mengatakan, saat Komisi II DPR RI datang mengunjungi Pulau Berhala, saat itu pemeritah Provinsi Jambi menyambutnya dengan baik. "Kita sudah siapkan 30 rumah untuk nelayan, kemudian menyiapkan alat tangkap, kita juga telah memberikan perahu motor," ujar Zulkifli.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jambi, ZN mengaku terus melakukan pemantauan. "Itulah kenyataannya, saya juga pernah menawarkan diri ke Gubernur Hasan Basri Agus (HBA), namun saya belum juga dilibatkan," ujarnya.
Gubernur Kepri HM Sani dan Wakil Gubernur HM Soerya Respationo sumringah. Keduanya langsung mengucap syukur begitu mendengar kabar bahwa MK memutus final, status Pulau Berhala sah masuk wilayah Kepri.
Sani-Soerya Kamis malam pun langsung menggelar keterangan pers di Harmoni One Batam Centre. Dalam kesempatan itu, keduanya tak bosan-bosannya mengungkapkan kisah memperjuangkan Pulau Berhala yang sejak tahun 1982 disengketakan dengan Provinsi Jambi. Dengan putusan itu berarti sifatnya final, tak ada hal yang bisa dipersoalkan lagi.
"Alhamdulilah, dengan putusan MK itu artinya berhala masuk ke Provinsi Kepri. Dua tuntutan kita akhirnya dikabulkan," kata Sani lantang yang saat itu tampil mengenakan batik sutera.
Wagub Soerya Respationo tak kalah surprisenya. Ia menceritakan berita gembira dari MK itu sudah didapatkannya sejak pukul 14.00 Kamis. Hanya, pihak MK baru mengumumkan secara resmi pukul 15.00.
"Kalau saya melihat pertama, sangat sedih. Yang dari awal masalah ini telah saya kawal," ujar Zulkifli Nurdin pada Tribun melalui telepon, Kamis (21/2) malam.
ZN mengatakan, semasa menjabat sebagai Gubernur Jambi, ia telah melaporkan kepemilikan Pulau Berhala ini pada Komisi II DPR RI, kemudian telah melaporkan pada Mentrei Dalam Negeri. "Setelah itu kami berhasil memperjuangkannya, sehingga saat itu Pulau Berhala milik Jambi," katanya.
Ia mengatakan, saat Komisi II DPR RI datang mengunjungi Pulau Berhala, saat itu pemeritah Provinsi Jambi menyambutnya dengan baik. "Kita sudah siapkan 30 rumah untuk nelayan, kemudian menyiapkan alat tangkap, kita juga telah memberikan perahu motor," ujar Zulkifli.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Jambi, ZN mengaku terus melakukan pemantauan. "Itulah kenyataannya, saya juga pernah menawarkan diri ke Gubernur Hasan Basri Agus (HBA), namun saya belum juga dilibatkan," ujarnya.
Gubernur Kepri HM Sani dan Wakil Gubernur HM Soerya Respationo sumringah. Keduanya langsung mengucap syukur begitu mendengar kabar bahwa MK memutus final, status Pulau Berhala sah masuk wilayah Kepri.
Sani-Soerya Kamis malam pun langsung menggelar keterangan pers di Harmoni One Batam Centre. Dalam kesempatan itu, keduanya tak bosan-bosannya mengungkapkan kisah memperjuangkan Pulau Berhala yang sejak tahun 1982 disengketakan dengan Provinsi Jambi. Dengan putusan itu berarti sifatnya final, tak ada hal yang bisa dipersoalkan lagi.
"Alhamdulilah, dengan putusan MK itu artinya berhala masuk ke Provinsi Kepri. Dua tuntutan kita akhirnya dikabulkan," kata Sani lantang yang saat itu tampil mengenakan batik sutera.
Wagub Soerya Respationo tak kalah surprisenya. Ia menceritakan berita gembira dari MK itu sudah didapatkannya sejak pukul 14.00 Kamis. Hanya, pihak MK baru mengumumkan secara resmi pukul 15.00.
sumber klik disini
0 komentar:
Post a Comment