JAKARTA - Meroketnya popularitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dalam survei calon presiden, tak ayal menjadi perdebatan publik. Menanggapi hal itu, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) punya penjelasan sendiri.
"Kepopuleran itu ada dua hal. Pertama, ekspektasi, kemudian setelah itu akan muncul yang kedua, bagaimana membuktikan ekspektasi orang. Sementara ini Jokowi sangat dihargai, karena memberikan banyak harapan," jelas JK saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya No. 6, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
Menurut JK, sudah saatnya Jokowi secara sungguh-sungguh membuktikan harapan tersebut. "Ini yang paling menentukan popularitasnya," imbuh JK.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut menerangkan, siapapun bisa menjadi calon presiden, termasuk Jokowi asal persyaratannya terpenuhi, salah satunya didukung partai politik.
"Saya kira, Jokowi tugas utamanya membuktikan janjinya. Jangan melompat-lompat dulu. Iya fokus jadi gubernur. kalau tidak bisa buktikan itu juga kan langsung selesai persoalan survei tadi. Bahaya sekali, kan baru, sekarang harapan," urainya.
JK mencontohkan, banyak gubernur atau Wali Kota di dunia yang berhasil dan langsung jadi presiden, seperti Park Geun Hye, bekas Wali Kota Seoul yang berhasil membangung Seol.
Namun, JK meyakini jika Jokowi tidak akan maju sebagai calon presiden. "Jangan dulu bicara, buktikan dulu. Jangan dulu anda panas-panasin. Tidak akan. Percaya sama saya. Banyak kasus begitu. Satu bulan Langsung drop kalau tidak bisa dibuktikan. Sejauh ini Jokowi belum membuktikan. Baru harapan, belum ada apa-apa," tutupnya.
"Kepopuleran itu ada dua hal. Pertama, ekspektasi, kemudian setelah itu akan muncul yang kedua, bagaimana membuktikan ekspektasi orang. Sementara ini Jokowi sangat dihargai, karena memberikan banyak harapan," jelas JK saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya Raya No. 6, Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2013).
Menurut JK, sudah saatnya Jokowi secara sungguh-sungguh membuktikan harapan tersebut. "Ini yang paling menentukan popularitasnya," imbuh JK.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut menerangkan, siapapun bisa menjadi calon presiden, termasuk Jokowi asal persyaratannya terpenuhi, salah satunya didukung partai politik.
"Saya kira, Jokowi tugas utamanya membuktikan janjinya. Jangan melompat-lompat dulu. Iya fokus jadi gubernur. kalau tidak bisa buktikan itu juga kan langsung selesai persoalan survei tadi. Bahaya sekali, kan baru, sekarang harapan," urainya.
JK mencontohkan, banyak gubernur atau Wali Kota di dunia yang berhasil dan langsung jadi presiden, seperti Park Geun Hye, bekas Wali Kota Seoul yang berhasil membangung Seol.
Namun, JK meyakini jika Jokowi tidak akan maju sebagai calon presiden. "Jangan dulu bicara, buktikan dulu. Jangan dulu anda panas-panasin. Tidak akan. Percaya sama saya. Banyak kasus begitu. Satu bulan Langsung drop kalau tidak bisa dibuktikan. Sejauh ini Jokowi belum membuktikan. Baru harapan, belum ada apa-apa," tutupnya.
sumber klik disini
0 komentar:
Post a Comment