Home » , , , » Hujan Abu di Tangkubanparahu

Hujan Abu di Tangkubanparahu

Written By warung-kabar on Friday 22 February 2013 | 17:53

petugas_vulkanologi_di_TangParahu

BANDUNG - Aktivitas Gunung Tangkubanparahu kembali meningkat dari status normal menjadi waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar kawasan wisata Gunung Tangkubanparahu ditutup untuk sementara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pihak PVMBG langsung mengeluarkan surat peringatan terkait meningkatnya status gunung yang terletak di utara Kota Bandung itu. Surat peringatan dikeluarkan pada Kamis (21/2) malam sekitar pukul 22.30. Menurut Kepala PVMBG, Ir Surono, pihaknya sangat merekomendasikan agar kawasan itu ditutup sementara.

"Pengunjung maupun pedagang diharapkan tidak mendekati kawah Ratu sebagai pusat aktivitas gunung api tersebut," kata Ir Surono kepada wartawan di kantornya, Jumat (22/2).

Surono mengaku pihaknya sudah memberi rekomendasi penutupan kawasan wisata Tangkubanparahu. Sebab, pihaknya hanya sebatas merekomendasikan agar kawasan kawah Ratu sebagai pusat aktivitas gunung dikosongkan.

Rekomendasi itu diberikan karena adanya kekhawatiran terjadinya kepanikan di kalangan pengunjung dan pedagang saat gunung itu menunjukkan kenaikkan aktivitasnya jika tidak dalam keadaan kosong. "Akibatnya bisa saja pengunjung dan pedagang celaka bukan karena gunung, tetapi karena kepanikan saat berada di sana," uajrnya.

Menyusul peringatan dan rekomendasi itu, Surono mengatakan bahwa pihaknya akan memasang papan pengumuman agar pengunjung dan pedagang, termasuk wartawan, tidak boleh mendekat kawah dengan radius 1,5 km. Yang diperbolehkan mendekati kawah aktiv hanyalah pengawas gunung api.

Surono menambahkan, saat ini aktivitas gunung  cenderung meningkat, walaupun hanya terjadi di permukaannya saja. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan aktivitas pada Kamis malam lalu dimana sempat terjadi tremor mencapai 30 milimeter yang menimbulkan hujan abu di sekitar kawah.

"Ada hujan abu di sekitar kawah, namun tidak ada gas beracun yang keluar. Kami terus mengawasi gunung tersebut, walaupun alat pendeteksi gunung api rusak akibat angin. Namun yang perlu diperhatikan adalah  munculnya gas beracun, sekalipun belum ada laporan," kata Surono.

Terkait peningkatan status ini, Surono pun meminta para wartawan untuk tidak datang ke Gunung Tangkubanparahu. Kalaupun ingin meliput, kata dia, wartawan harus didampingi pengawas gunung api.

sumber klik disini
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
supported by : Mbah Mijan | BlendCar.Com
Copyright © 2013. WarungKabar.Com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger