Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pepatah tersebut juga berlaku pada penderita diare. Tak terkecuali pada anak-anak.
Menurut dr. Muzal Kadim, SpA(K), Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM, pencegahan diare pada anak dimulai sejak dini, sang ibu menjaga kebersihan diri dan ketika anak lahir memberikan ASI eksklusif hingga dua tahun. Selain itu menyiapkan makanan yang higienis dalam penyimpanan, pengolahan, serta penyajiannya, begitu pula kebersihan air, lingkungan, cuci tangan dengan sabun sebelum makan, buang air besar pada tempatnya, bersihkan lingkungan sekitar dan diri sendiri, serta imunisasi.
Namun bagaimana jika anak terlanjur diare?
"Jika anak muntah terus menerus, banyak cairan yang keluar, lemas, keriput, panas tinggi sebaiknya bawa anak ke dokter, tetapi tak perlu infus dan obat-obat," kata Muzal.
Orangtua juga dapat memberikan pertolongan pertama berupa cairan elektrolit, seperti larutan gula - garam atau oralit dan air tajin. Untuk larutan gula - garam, kita dapat membuatnya sendiri. Caranya satu sendok teh gula pasir dicampur dengan seperempat sendok teh garam dapur dan satu gelas air matang (200 mililiter), aduk rata dan minum. Untuk memberikan cairan ini, sebaiknya dilakukan pelan-pelan atau sedikit demi sedikit. Karena jika langsung diminum semuanya, anak bisa muntah.
Selain itu air tajin juga dapat diberikan pada anak. Caranya dua sendok makan penuh tepung beras ditambah seperempat sendok teh garam dapur, seperempat teh gula pasir, dan satu liter air. Masak sampai mendidih dan berikan larutan tersebut ketika dingin.
"Jangan berikan minuman manis ketika anak diare, karena minuman tersebut dapat menarik cairan dan anak tetap diare,"
Menurut dr. Muzal Kadim, SpA(K), Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM, pencegahan diare pada anak dimulai sejak dini, sang ibu menjaga kebersihan diri dan ketika anak lahir memberikan ASI eksklusif hingga dua tahun. Selain itu menyiapkan makanan yang higienis dalam penyimpanan, pengolahan, serta penyajiannya, begitu pula kebersihan air, lingkungan, cuci tangan dengan sabun sebelum makan, buang air besar pada tempatnya, bersihkan lingkungan sekitar dan diri sendiri, serta imunisasi.
Namun bagaimana jika anak terlanjur diare?
"Jika anak muntah terus menerus, banyak cairan yang keluar, lemas, keriput, panas tinggi sebaiknya bawa anak ke dokter, tetapi tak perlu infus dan obat-obat," kata Muzal.
Orangtua juga dapat memberikan pertolongan pertama berupa cairan elektrolit, seperti larutan gula - garam atau oralit dan air tajin. Untuk larutan gula - garam, kita dapat membuatnya sendiri. Caranya satu sendok teh gula pasir dicampur dengan seperempat sendok teh garam dapur dan satu gelas air matang (200 mililiter), aduk rata dan minum. Untuk memberikan cairan ini, sebaiknya dilakukan pelan-pelan atau sedikit demi sedikit. Karena jika langsung diminum semuanya, anak bisa muntah.
Selain itu air tajin juga dapat diberikan pada anak. Caranya dua sendok makan penuh tepung beras ditambah seperempat sendok teh garam dapur, seperempat teh gula pasir, dan satu liter air. Masak sampai mendidih dan berikan larutan tersebut ketika dingin.
"Jangan berikan minuman manis ketika anak diare, karena minuman tersebut dapat menarik cairan dan anak tetap diare,"
sumber klik disini
halo semua, Kesehatan memang mahal harganya, saya stuju dengan artikel di
ReplyDeleteatas, sarana kesehatan memang banyak adanya aku seing menemukan beberapa sarana
kesehatan yang mambu melawan toxin dan virus seperti gelang kesehatan ini GELANG TITANIUM
PEMBANGKIT “CHI” DALAM TUBUH UNTUK MENJAGA KESEHATAN DAN MEMBANTU KESEMBUHAN
ANDA
untuk info lebih lanjut silahkan klik disini
>> gelang kesehatan